Kamis, 10 Maret 2016

Rintik Hujan? Riak Air?








Rintik Hujan? Riak Air?


Karya : Sri Yuliati





Hari ini entah kemana sang mentari

Langit diselimuti kelamnya awan

Rintik hujan membuat riak air

Bekas hujan semalam ...



Hari ini aku mendengarnya

Suara itu kembali mengiang ditelingaku

Berisikan tanya yang tak mampu ku jawab

Karena bibir yang gemetar



Hari ini untuk pertama kalinya

Aku tak sanggup melihat mata itu

Mata coklat dengan tatap keyakinan

Yang dulu membuatku kuat



Hari ini entah apa yang ku rasa?

Mungkinkah rintik hujan tahu?

Entah bagaimana isi hati

Mungkinkah riak air tahu ?




Sajak Setengah





Sajak Setengah

By : Sri Yuliati

Sunyi malam,
Diselimuti gelapnya awan,
tanpa rembulan atau bintang,
Diiringi gemerincik tetes air hujan,


Air mataku berlinang,
Tak sanggup ku bendung
Semua keluh kesah gelisah
Ingin ku ungkap ingin terucap

Namun bibir terdiam terpaku
Beku membisu terkunci rapat
Hati menggelitik seketika geram
Aaaaaaaaaaarrrrkkkkhhh.. (Menangis)

Kamis, 03 Maret 2016

Rindu Dirimu










Rindu Dirimu

Aku Terbuai Dalam Bekapan Rindu
Yang Mengusik didalam Hati
Rona Wajahmu yang memerah
Selalu terbayang dalam ingatanku

Kau begitu Manis
Sehingga Aku tak Hentinya
Memikirkan dirimu
Senyum yang begitu menawan
Seakan membius diriku saat melihatnya

Bersamamu
Adalah hal yang selalu aku inginkan
Berdua Denganmu
Adalah hal yang selalu aku nantikan

Rabu, 02 Maret 2016

Meski tak seindah cinta yang aku inginkan








Meski tak seindah cinta yang aku inginkan



Wahai engkau pemilik hati

Kemanakah kasih yang kau beri padaku?

Kemanakah cinta yang kau tanamkan dulu?



Apa kini semua itu telah hilang?

Hilang bersama waktu yang terus bergulir

Hilang bersama dengan waktu yang takkan kembali

Pergi menjauh dariku

Pergi meninggalkan duka di hati

Semua jauh dari apa yang aku harapkan



Aku tak sanggup bila harus menahan waktu

Aku tak mampu bila harus menghindari waktu

Tapi perlahan aku mulai mengerti

 jika engkau, Bukanlah yang ditakdirkan

oleh tuhan untukku …

Terima kasih atas semua yang kau berikan Padaku …

                                   

                                                                                                Jakarta, 21 januari 2016

Pelangi Pudar




Pelangi Pudar

Kesedihanmu kini telah tak berarti
Kebersamaan diantara kita telah pergi
Aku tak menyesali saat bersamamu
Waktu yg dulu kita lalui bersama begitu manis
Hingga saat dimana kau pergi tinggalkan semua
Aku masih menuggumu kembali

Memang tak aku habis pikir
Kenapa aku bisa terlalu mencintaimu
Disaat luka yang kau tanam begitu perih

Kau bagaikan pelangi
Yang muncul memberi keindahan
Tapi disaat pergi menghilang
Kau menimbulkan kesedihan

Disaat yang melihatmu begitu takjub
Akan pesona yang kau pancarkan
Mengapa kau hanya datang sesaat ?



                                                                                                                Jakarta, 2 Maret 2016

Selasa, 01 Maret 2016

Tak Sesempurna Dulu {Berbekas}




Created By Mochammad Isa
Revisi Creative Pict Poetry By : Sri Yuliati

Saat rasa yakinku
Sudah begitu tinggi terhadapmu
Kau malah patahkan
Begitu saja keyakinanku
Ada rasa kecewadi hatiku yang mengusik
Aku bahkan sering bertanya kepada diriku

Mengapa ...?
Mengapa ...?
Mengapa dulu aku sayang kepadamu …
Jika ternyata akhirnya seperti ini
Apakah aku sudah tidak bisa merasakan cinta ?
Cinta yg membuat hariku terasa lebih berwarna
Cinta yang membuat hidupku
menjadi lebih berarti

Kini cinta itu seperti menjauh dariku
Apakah aku harus menutup hatiku
Apakah aku harus membunuh semua rasa cinta yang ada
Sampai nanti akan datang
Dia yg terpilih untuk ku …

Comments system

Disqus Shortname